MotoGP 2017 Di Sentul Kok Semakin Mengkhawatirkan ? 3 Poin Pokok Masih Belum Jelas
Nyobamoto – Bro Sis …
Mewujudkan harapan memang tidak semudah membalikkan tangan. Begitu juga dengan tingginya impian semua orang di Indonesia ketika tahun 2015 kemarin mendengar bahwa pihak Pemerintah yang diwakili oleh Kemenpora dengan komandannya Imam Nahrawi menjalin kesepakatan dengan pihak penyelenggara balapan yaitu Dorna Sports yang kebetulan juga dipimpin langsung mbah Carmelo Ezpeleta. Dari beberapa kali pertemuan disepakati bahwa pada tahun 2017 Indonesia mendapat jatah 1 slot jadwal mengisi dari 18 jadwal yang ada dalam satu musim. Cukup disambut euforia oleh semua, baik penonton yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan urusan balap dan otomotif.
Modal euforia saja ?
Ternyata tidak semudah itu brosis. Hanya bermodalkan kita punya harapan bahwa benar adanya kita dapat jadwal itu belum tentu Sentul menjadi tuan rumah gelaran motoGP Indonesia. Karena seperti diketahui, infratruktur yang perlu dibenahi sangatlah banyak untuk menjadikan Sentul layak dan standar seperti sirkuit yang digunakan pada seri lain. Dan dana yang dibutuhkan ternyata menginjak 200 milyard. Nominal yang tidak sedikit untuk saat ini, dimana Kemenpora sudah memberi pancingan dengan dana Rp. 5 milyard. Dan tentu ini masih sangat kurang.
Dan lagi waktu yang tersisa satu tahun, mungkinkah bisa mengejar pembangunan infrastruktur atau sarana prasarana yang memadai, tentu kita harus realistis tentang hal ini. Apalagi terlihat Pak Presiden Jokowi hanya berkenan memberikan Keppres bila terpebuhi 3 hal, yaitu :
1. Menyelesaikan master plan dalam waktu satu minggu oleh Tinton Suprapto.
2. Menyelesaikan kontrak dengan Dorna Sports.
3. Menyerahkan Surat Pernyataan yang berisi kepemilikan Sirkuit Sentul oleh Tinton Suprapto selaku Direktur Utama dan Tommy Soeharto selaku Komisaris Utama. Tentunya tujuannya agar keduanya punya tanggungjawab jika ada masalah hukum di kemudian hari.
Dengan demikian Keppres MotoGP tidak akan pernah ditandatangani Presiden jika tiga hal itu tidak diselesaikan. Sehingga terlihat harapannya semakin menipis. Mengapa ? Pak Jokowi minta ada kontrak dengan Dorna Sport, tapi apakah pihak Dorna mau tanda tangan terlebih dahulu dalam hal ini. Sepertinya akan menjadi tarik ulur yang membuat hilangnya asa 😦
Pict : from Google
Artikel Terkait
[display-posts tag
Posted on 13 Januari 2016, in motoGP and tagged jokowi keppres motogp, keppres motogp, motogp 2017, motogp indonesia, motogp sentul, terhambatnya motogp sentul, tersendatnya motogp sentul. Bookmark the permalink. 8 Komentar.
sepertinya memang hrus mnta ttd dorna sih om, biar gak mangkir jg..haknya jd paten..
skarang tgantung doku..ada doku smua berjalan lancar..pdahal Tomy Soeharto kan holang kaya..harusnya bisa lebih lancar..
http://sebarkan.org/2016/01/13/ditemukan-pendarahan-di-jasad-allya/
Berdoa semoga mereka tulus. Biar terlaksana
Iya http://macantua.com/2016/01/14/kenapa-satria-fu-injeksi-belum-nongol-juga/
Yupss…
Semoga…
Masalahnya repot kalau ada selubung politiknya
Dan begitulah negeri kita..
Semoga saja http://sakahayangna.com/2016/01/14/modifikasi-honda-old-cb150r-streetfire-buritan-ninja-250-fi/
Ping-balik: Pemerintah Setengah Hati pada MotoGP dan Lebih “Merestui” Rio Haryanto ke F1 | WIRO NyöbaMôtö